Site Network: Link | Link | Link | Blogger Skin 2.0

 

"Laysal fataa man yaqul : Hadzaa Abii. walakinnal fataa man yaqul: Ha ana Dza!"



Kita bersabar untuk apa ?

Kita bersabar untuk apa ?


Assalamu'alaikum wr wb

Ada satu kisah menarik dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim mengenai kesabaran. Saat itu Abdullah bin Abbas ra sedang berada di dekat Rasulullah saw dan beliau saw berkata "Demi Allah, maukah kamu aku tunjuki kepada seorang wanita dari penghuni surga ? Dia menjawab, "Iya".

Lalu ada seorang perempuan berkulit hitam tanpa hijab mendatangi Rasulullah saw dan berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku pernah menderita penyakit ayan (epilepsi), dimasuki jin dan kesurupan. Maka berdoalah kepada Allah untukku"

Rasulullah saw pun menjawab,
"Kalau kamu menghendaki, aku akan berdoa kepada Allah untukmu, tetapi kalau kamu menghendaki, kamu bisa bersabar dan kamu akan mendapatkan surga" [HR. Bukhari 5652, Muslim 2576]

Betapa indahnya dua pilihan ini dan betapa sangat indahnya pilihan yang kedua ini. Rasulullah saw memaparkan dua langkah kepadanya, memilihkan dua jalan kepadanya dan menurunkannya kepada dua posisi. Maka perempuan itu berkata, "Aku akan bersabar dan mengharapkan pahala hanya dari Allah. Kemudian perempuan itu berkata lagi, "Sesungguhnya aku ini masih terbuka tanpa hijab wahai Rasulullah, berdoalah untukku supaya aku tidak terbuka lagi. Maka Rasulullah pun mendoakan sang perempuan tersebut agar tidak terbuka lagi.

Dia termasuk penghuni surga yang berjalan di permukaan bumi karena dia telah merasa puas dengan akalnya yang merupakan nikmat yang paling agung. Tatkala dia menyerahkan semua urusannya kepada Zat yang Mahahidup lagi Maha Mengatur semua urusan hamba-Nya, maka Allah membalasnya dengan surga yang seluas langit dan bumi.

Untuk di zaman sekarang ini dan bagi yang tinggal di kota-kota besar tentulah nilai kesabaran ini merupakan hal yang amat sangat berharga tetapi sulit untuk diamalkan. Sangat banyak hal-hal yang menuntut kita untuk selalu bersabar seperti kalau kita pulang dari kantor dan kemacetan di jalan sudah menunggu. Belum lagi ketika ditengah kemacetan itu ada mobil yang tiba-tiba mogok di depan kita, atau mungkin ada bis yang tanpa memakai sein langsung mengambil jalan didepan kita dan banyak lagi hal lainnya yang menuntut kita untuk bersabar.

Kemarin kakak saya bercerita tentang musibah yang dialami temannya yang mempunyai seorang anak yang berumur sekitar 1 tahun. Ketika sang ayah dan ibunya sedang tidur siang, anaknya ini terbangun dan merangkak ke arah kamar mandi. Dia melihat mainannnya ada di dalam bak tempat dia biasa mandi dan berusaha mengambil mainan itu yang di dalam bak mandi itu masih ada airnya. Seperti sudah bisa ditebak, anak itu terjatuh kedalam bak mandi.
Inna lilahi wa inna ilaihi raji'un, tanpa diketahui pemilik sementara dari anak itu, Sang Pemilik yang sesungguhnya mengambil milik-Nya dengan cara yang tak terduga. Anak itu meninggal karena tenggelam....

Bisakah kita bersikap sabar ketika keadaan semakin menyedihkan seperti cerita teman kakak saya diatas ? Bisa !. Hanya saja dalam prakteknya mungkin akan sedikit berat. Oleh karena itu Allah swt berfirman
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" [QS 2:153]

Semoga orangtua sang anak itu ingat bahwa Allah swt pernah berfirman dalam hadits Qudsi,
"Tiada seorang hamba-Ku yang Ku-ambil kembali kekasihnya, yakni anggota keluarga, ayah-ibu, dan orang-orang terdekatnya. Lalu ia mengharapkan pahala dari-Ku, kecuali baginya surga sebagai balasannya" [HR. Bukhari]

Juga firman Allah swt dalam surat az-Zumar,
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" [QS 39:10]

Dan untuk kita semua termasuk saya, semoga bisa selalu ingat bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,
"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kemenangan itu diraih dengan kesabaran." [HR. Tirmidzi]. Kemenangan yang dimaksudkan bisa jadi bukan untuk di dunia ini, tapi untuk di akhirat. Oleh karena itu ada baiknya kita coba dan terus berusaha untuk bersabar demi kemenangan di akhirat nanti. Semoga kita semua termasuk didalam orang-orang yang sabar. Amin Ya Rabbal Alamiin.


"Allahumma alhimni rusydi waqini syarra nafsi"
Ya Allah, anugerahkanlah kebenaran kepadaku
dan lindungilah aku dari kejahatan hawa nafsuku
[HR. Tirmidzi 3483, al-Misykat 2476]


Wassalamu'alaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 12:36 PM, ,




When you're in deep trouble

When you're in trouble


Jika hati telah diliputi rasa putus asa

dan hati yang lapang telah menjadi sesak.
Kala ujian dan cobaan telah menjalar
dan didalam hati telah berdiam semua bencana.

Engkau tahu harus kemana mengusir kesulitan
dan tidak pula bermanfaat usaha orang-orang pintar.
Saat itulah datang bantuan untuk putus asamu,
Dari Rabb Yang Maha Pemberi dan Maha Dekat.

Semua peristiwa walaupun telah memuncak,
akan bersambung dan akan ada jalan keluar
dalam waktu dekat...

In time of difficulties, don't ever say, "God, I have a big problem",
but instead, "Hey problem, I have a big God ! ".


[get this widget]

posted by Indra @ 12:51 AM, ,




Manusia, Agama dan Tuhan

Manusia, Agama dan Tuhan


Assalamu'alaikum wr wb

Kadang-kadang suka terpikir, bagaimana manusia tanpa agama dan Tuhan. Disaat mereka membutuhkan pertolongan, mereka terus berharap kepada manusia dan mahluk-mahluk lainnya. Disaat ada permasalahan dalam hidupnya, dia selalu mencari penjelasan secara logika. Logika memang punya peranan penting dalam kehidupan, tapi agama pun tidak kalah pentingnya. Disaat tidak ada seorang pun yang bisa menerima airmatanya, kepada siapa lagi airmata itu ditujukan.

Disaat seorang manusia sudah mulai menuhankan ilmu pengetahuan, kebanyakan dari mereka akan mulai sombong dan merasa bisa menyamai Tuhan atau bahkan menyangkal adanya Tuhan. Padahal Albert Enstein seorang ilmuwan terkenal pernah berkata "Science without religion is lame, religion without science is blind".

Mungkin ada alasan tersendiri kenapa Enstein mengeluarkan pernyataan seperti itu. Padahal bisa saja beliau dengan otak cemerlangnya itu mengatakan dirinya setaraf dengan Tuhan. Tapi ternyata tidak begitu, karena dalam setiap agama di dunia ini semuanya mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan belum pernah ditemukan satu pun agama yang mengajarkan untuk sombong, mencuri, memperkosa, membunuh dan hal jelek lainnya.Intinya nilai-nilai kebaikan itu hanya ada pada agama, atau setidaknya mengadopsi dari agama. Kalaupun ada mungkin itu adalah sekte.

Oleh sebab itu dikatakan ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang, karena semakin tinggi ilmu yang didapat, seseorang cenderung melakukan sesuatu yang jelek. Contoh, seandainya anda menemukan alat yang bisa menghilangkan diri anda, apakah anda menjamin bahwa anda ngga akan mencuri, mengintip orang mandi dan lain-lainnya kalau tidak di imbangi dengan nilai-nilai kebaikan dari agama ? Bahkan Enstein sendiri pernah menyesal kalau ternyata salah satu hasil temuannya digunakan untuk saling membunuh.

Bagi mereka yang menganut paham atheist, agama hanyalah dogma atau bahkan seperti disebut oleh Karl Marx bahwa agama itu adalah candu masyarakat, Nietszche pun mengkampanyekan slogan "Tuhan sudah mati". Memang, pada awal abad kesembilanbelas, atheisme benar-benar telah menjadi agenda. Kemajuan sains dan teknologi melahirkan semangat otonomi dan independensi baru yang mendorong sebagian orang untuk mendeklarasikan kebebasan dari Tuhan. Inilah abad ketika Ludwig Feurbach, Karl Marx, Charles Darwin, Friedrich Nietzsche, dan Sigmund Freud menyusun tafsiran filosofis dan ilmiah tentang realitas tanpa menyisakan tempat buat Tuhan.

Tuhan pun seperti menjadi tokoh fiktif yang membodohi pemikiran-pemikiran manusia dan membuat manusia menjadi cengeng dan bergantung kepada sesuatu yang tidak nyata. Beberapa dari mereka yang saya ajak berdiskusi tentang agama bahkan mengatakan "Agama ? wah gak ada waktu deh buat dongeng...". Dan sikap ini memang sudah diprediksikan di dalam surat Al Qalam ayat 15, "Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata "Ini adalah dongengan orang-orang dahulu kala".

Fenomena atheist ini di abad keduapuluh semakin menjadi dengan adanya konflik-konflik yang berbau agama. Dan mungkin, karena peristiwa-peristiwa itu muncullah suatu pemikiran baru yang disebut "liberalism" atau kalau di islam ada sebutan "islam liberal". Pemikiran yang mencetuskan dimana semua agama adalah sama. Dimana dalam pemikiran ini sangat lekat dengan unsur sikap toleransi beragama tanpa harus melihat hukum-hukum dari masing-masing agama itu sendiri.

Contoh kasus yang mungkin mendekati kebenaran tentang sebab-sebab seseorang menjadi atheist adalah, ketika seseorang mendapatkan petunjuk untuk memeluk suatu agama, pemikirannya terdistorsi oleh anggapan bahwa agama tersebut adalah agama kaum teroris dll. Atau ada juga beberapa yang mengaku ingin memeluk suatu agama tetapi merasa bimbang dan kurang yakin dengan konsep ketuhanan yang ditawarkan oleh agama tersebut. Dalam kasus inilah biasanya seseorang memutuskan untuk menjadi atheist, dan masih banyak lagi contoh kasus yang lain.

Tapi biasanya ketika seseorang mencapai akhir hidupnya, barulah mereka mengakui adanya Tuhan. Kalau kita membaca biografi Hitler, apa yg dia ucapkan sewaktu menjelang kematiannya ? nafas-nafas terakhir beliau mengucapkan kata "Oh my God" dan nama "Eva Braun".

Kruschev yang atheist, saat Sovyet pertama kali berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa jauh sebelum apollo Amerika ada, dengan angkuhnya beliau berkata "Sudah kami jelajahi ruang angkasa, tak satu Tuhan pun kami temukan". Ironisnya menjelang sakratul maut beliau mengucapkan "Oh My God".

Begitu juga ketika semua persoalan tidak bisa lagi dijawab dengan logika dan ilmu pengetahuan, maka pemikiran itu beralih ke Tuhan seperti tokoh besar filsuf atheist Antony Flew yang akhirnya berpaling kepada Tuhan dan mengeluarkan pernyataan "Karena orang-orang sudah pasti terpengaruh oleh saya, saya ingin berusaha dan memperbaiki kerusakan besar yang mungkin telah saya lakukan."

Tapi mereka yang tidak mengakui adanya Tuhan dan agama sebenarnya hanyalah cover dari proses pencarian mereka akan Tuhan dan agama yang paling benar dimana mereka nantinya akan berlabuh dari pengembaraan yang panjang. Hal ini yang tersirat dari seorang atheist yang iseng-iseng saya interview.Ketika saya tanya, "Will you ever convert from Atheism ?" Lalu jawabnya :

"When I find The One. A religion that I could totally identify and feel comfortable with. One that would give me a peace of mind instead of a hunger of power and dominance, or serenity instead of constant fear. It’s actually been a life long search for me. I guess you could say that I’m still waiting for that little voice in my heart telling me to go home....."


"Wa aniibuu ilaa rabbikum wa aslimuu lahuu min qabli ay ya'tiyakumul 'adzaa-bu tsumma laa tunsharuun"
(Dan kembalilah kamu kepada Rabb mu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang kepadamu azab, kemudian kamu tidak dapat ditolong)
[QS:Az Zumar 54]


Wassalamu'alaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 4:17 PM, ,




Menjadi teladan

Menjadi teladan


Assalamu'alaikum wr.wb

Tersebutlah Abdul Ghani al Muqaddasi, seorang pakar hadits, ahli ibadah dan hatinya selalu takut kepada Allah SWT. Dalam biografi beliau dikatakan bahwa Abdul Ghaniseseorang yang seringkali dipenjara karena membela Islam dan seringpula ditempatkan di sel bersama orang-orang kafir.

Pada suatu malam, Abdul Ghani bangun dan mengambil air wudhu lalu melaksanakan shalat dua rakaat. Apabila wudhunya sudah kering, maka dia akan berwudhu lagi, lalu dia shalat dua rakaat, membaca al Quran dan menangis sampai pagi. Sementara orang-orang kafir itu menyaksikan pemandangan yang sangat menakjubkan ini.

Di pagi harinya, para narapidana itu pergi menjumpai penjaga penjara, lalu berkata, "Lepaskanlah kami karena kami sudah beriman kepada Allah swt dan kami bersaksi bahwa Muhammad saw itu adalah utusan Allah". Penjaga penjara itu bertanya, "Mengapa bisa begitu ?".

Mereka mengatakan, "Sungguh, suatu malam telah berlalu bagi kami dan kami tidak pernah menyaksikan seperti itu selama hidup kami. Kau akan beranggapan bahwa hari kiamat sudah sangat dekat, tatkala melihat lelaki ini yang satu sel dengan kami ini shalat dan menangis..."

Kisah diatas menggambarkan betapa pentingnya perbuatan dibandingkan perkataan. Bahkan sesuatu yang kita yakini dan kita jalankan dengan sungguh-sungguh pun dapat mempengaruhi lingkungan sekitar kita. Kalimat la ilaha illallah yang kita ucapkan, lalu dihujamkan kedalam hati, akan membawa pengaruh kedalam setiap perbuatan kita. "Sesungguhnya tujuh langit dan tujuh bumi bila diletakkan pada suatu neraca, maka la ilaha illallah pasti mengunggulinya.Dan kalau tujuh langit dan tujuh bumi tertimbun dalam satu lingkaran, maka la ilaha illallah sanggup memecahkannya” [HR.Bukhari, al-Adab al-Mufrad 548]

Kemarin siang (sabtu) saya menghadiri pernikahan seorang saudara dari pihak ibu di Serang, Banten. Setelah prosesi ijab kabul di masjid terdekat, maka mempelai pria baru boleh diijinkan untuk bersanding dengan mempelai wanita di singgasana yang di letakkan di depan rumah sang mempelai wanita. Sebelum acara salam-salaman, ada acara nasihat perkawinan yang diisi oleh sesepuh yang dituakan dikeluarga saya, seorang profesor.

Dari lima nasihat perkawinan yang diutarakan, ada satu yang membuat saya tertarik. Beliau mengatakan, bahwa seorang manusia yang masih berbentuk janin atau bahkan masih berumur tiga bulan itu sudah mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Itu sebabnya penting bagi orangtua yang sedang menunggu lahirnya sang bayi, memberi contoh dan mengajak kepada yang baik sejak dini. Maka sebaiknya berhati-hatilah dalam berucap ketika kita marah atau sedih ketika berdekatan dengan sang janin.

Dalam mengajak kepada kebaikan, beliau mencontohkan, apabila anda ingin mengambil wudhu, berbicaralah kepada janin dan ajak untuk berwudhu, dan begitu juga ketika akan sholat atau berdzikir. Tentu sang janin tidak mengerti apa yang kita ucapkan, tetapi suatu proses yang dilakukan secara terus menerus tentu akan membuahkan hasil dan membuat seseorang mengerti tentang apa yang kita lakukan itu.

Insya Allah, para orangtua dan calon orangtua yang mendidik putra-putrinya dan para pemimpin yang mengajarkan rakyatnya dengan perkataan dan dibarengi dengan perbuatan baik, akan menjadikan mereka menjadi manusia terbaik dan umat yang sukses di dunia dan di akhirat, Aamiin. Ini juga jadi PR buat saya dan memperbaiki sikap untuk bekal sebagai orangtua nanti. Semoga Allah ridha.

Wassalamu'alaikum wr wb



[get this widget]

posted by Indra @ 10:44 PM, ,




Hanya wacana

Hanya wacana


Memang datang dan pergi, pertemuan dan perpisahan adalah momentum dalam keniscayaan hidup. Manusia hadir dari ketiadaan, lalu hidup, dan pada saatnya tentu akan mati. Namun apa artinya bila semua itu dihiasi oleh amarah, hawa nafsu, benci dan tanpa mengingat-Nya.

Salah dan dosa tak bisa dilepaskan dari diri manusia, tapi bukan berarti manusia harus terus terjerembab pada kubangan kesalahan terus menerus. Justru dari kesalahan itulah manusia seyogyanya bisa berbenah memperbaiki diri, mengambil kearifan dari kesalahan tersebut. Agar hidup jadi lebih berarti, bukan hanya di mata manusia tapi di hadapan-Nya...

Kita mungkin harus belajar melupa
pada jalan yang dulu di rintis
selipkan saja segala kenangan di ujung daun
jika tumbuh jadi duri pasti meluka
bila kuncup jadi bunga, biarkan mekar di ujungnya

adalah kita yang belajar mencinta
adalah kita yang belajar melupa
karena hidup tak selalu harus terselesaikan bersama
begitu lebih baik.


[get this widget]

posted by Indra @ 11:21 PM, ,




Mendekati awan

Mendekati awan

Mendekati awan,
Serasa seperti mendekati-Nya
selalu ragu dan takut
dengan ransum kebaikan yang belum cukup

Mendekati awan,
Tersingkap semua keindahan buatan-Nya

Tak pernah jenuh memandang dan mengagumi
lalu turun saline di pipi
sambil terucap
Subhanallahu wabihamdi


[Yemenia Airways, 19 Juli 2005 20:30]


[get this widget]

posted by Indra @ 7:03 PM, ,




Diskusi Panel

Diskusi Panel Pluralisme, Sekulerisme & Liberalisme
Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), 07 Agustus 2005




Fatwa MUI tentang haramnya paham Pluralisme Agama,Liberalisme, dan Sekularisme, telah memicu reaksi hebat di kalangan kaum liberal-sekular. "MUI tolol," kata Ulil Abshar Abdalla (lihat disini mengenai pernyataan Ulil).

Diskusi ini diawali dengan Adian Husaini MA yang menjelaskan tentang apa itu liberal dan bagaimanakah pemikiran Islam Liberal (definisi lengkap menyusul). Lalu dilanjutkan dengan Anggota MUI, K.H.A. Khalil Ridwan yang berbicara tentang Ahmadiyah dan fatwa MUI. Beliau mengatakan bahwa fatwa MUI tidak terbikin hanya dalam beberapa minggu saja, melainkan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sejak fatwa MUI pertama tentang Ahmadiyah tahun 1980.

Beliau pun membawa copy dari fatwa MUI tersebut berjumlah 42 halaman yang didalamnya berisi kurang lebih 102 dalil berupa ayat-ayat al Quran maupun hadits. Beliau menjelaskan bahwa MUI ini isinya bukan kumpulan orang iseng tapi di isi oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing seperti pakar hadits, ahli tafsir, pakar syariah dsb. Beliau juga menjelaskan, Rabithah 'Alam Islamy (Ikatan Islam se-Dunia) pun memfatwakan bahwa Ahmadiyah itu diluar Islam, bahkan melarang mereka untuk berhaji ke Mekah & Madinah. Di Rabithah 'Alam Islamy ini pun isinya bukan kumpulan orang iseng. Mulai dari yang hafiz (hapal) Quran, ahli fiqih, sampai ahli hadits yang hafal ribuan hadits pun ada disini. Sekarang kita mendingan percaya dengan orang yang banyak ilmu Islamnya dan diakui dunia atau percaya yang ilmunya setengah-setengah ?

Pembicara dilanjutkan oleh Dr. Ugi Suharto, direktur Eksekutif Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) & Dosen Universitas Islam Internasional Malaysia. Beliau menjelaskan secara lengkap arti dari pluralisme, sekulerisme dan liberalisme dan juga menjelaskan bahwa mentafsirkan quran dengan menggunakan tehnik hermeneutika adalah salah dan tidak sesuai dengan ilmu tafsir yang sesuai dengan cara para ulama-ulama terdahulu. Beliau berhasil menjelaskan secara lugas dan sarat dengan ilmu. Insya Allah beliau akan hadir di diskusi & kajian dirumah saya awal September, insya Allah kalau beliau tidak berhalangan.

Ada pembicaraan menarik ketika K.H.A. Khalil Ridwan (Anggota MUI), yang menceritakan tentang pernyataan Johan Effendy (Presiden World Conference on Religion and Peace) yang menyatakan seandainya Ahmadiyah resmi dilarang, maka bisa dipastikan orang akan ramai-ramai meminta suaka di kedutaan asing atau keluar dari wilayah Indonesia. Lalu pernyataan ini ditanggapi oleh Menko Kesra, Alwi Shihab dengan tanggapan yang cukup membuat tawa para hadirin berderai. Alwi Shihab menanggapi pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu akan lebih baik karena malah bisa meringankan berbagai macam masalah yang terjadi di Indonesia :) .



[get this widget]

posted by Indra @ 1:18 AM, ,




Berdiskusi & Mengkaji

Berdiskusi & Mengkaji, 31 Juli 2005

Assalamu'alaikum wr wb

Alhamdulillah, diskusi dan kajian di rumah saya bisa terlaksana walaupun ustadz tokoh utamanya yaitu Drs.H.M.Fauzi Nurwahid berhalangan hadir karena sakit dan digantikan oleh teman beliau, Ustadz Ishak S2 dari Universitas Islam Jakarta Fakultas Tarbiyah.

Acara kali ini ada 9 orang yang hadir. Terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 3 orang. Setelah semua kumpul sekitar jam 4an saya ditelpon sama Ust. Fauzi dan beliau bilang berhalangan hadir. Akhirnya karena kita udah terlanjur ngumpul maka kita mulai sendiri diskusinya. Diskusi awal dibuka tentang topik yang sedang hot. Ya...apalagi kalau bukan tentang Ahmadiyah hehe. Diskusi berlangsung cukup seru ternyata karena salah seorang temen yang hadir disitu punya beberapa kenalan seorang Ahmadiyah dan dia sangat menyesalkan tentang cara-cara kekerasan yang digunakan untuk memberangus Ahmadiyah. Karena menurut temen saya itu, Ahmadiyah adalah kumpulan orang-orang yang seperti kehilangan arah dan perlu dibimbing dengan ilmu-ilmu Islam yang sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah yang shahih. What a wise thought my friend...agree.

Setelah Ustad Ishak hadir, pembahasan dari kajian tersebut memang tidak jauh dari pentingnya ilmu dalam memahami Islam. Juga dibahas tentang efek dari lemahnya ilmu dalam segala bidang. Beliau juga sangat mengharapkan agar kita yang hadir sore itu menjadi generasi penerus para aktivis dakwah, tidak harus menjadi ustadz tapi minimal ketika ditanya masalah-masalah tentang agama Islam tidak hanya manut-manut :). Aamiin pak ustadz ! hehe

Topik diskusi itu sempet melenceng sedikit dan jadi membahas masalah Imam Mahdi. Karena temen-temen yang hadir disitu ada yang mengatakan kalau Imam Mahdi itu bukan dalam bentuk manusia tapi sifat atau keadaan, dan yang lainnya berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah memang benar seseorang yang berwujud manusia yang nanti akan muncul ke dunia. So what's the answer ?....next session Insya Allah :)

Wassalamu'alaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 12:19 AM, ,