Site Network: Link | Link | Link | Blogger Skin 2.0

 

"Laysal fataa man yaqul : Hadzaa Abii. walakinnal fataa man yaqul: Ha ana Dza!"



Bersujudlah....

Bersujudlah....


Assalamu'alaikum wr wb


Kata "sujud" banyak disebutkan dalam al Qur'an yang jumlahnya melebihi lima puluh kali. Hakikat sujud hanya bisa kita rasakan ketika manusia mengetahui dan paham kepada siapa mereka menyembah. Dia yang menciptakan alam semesta ini, Dia yang menyempurnakan bentuk jiwa dan raga manusia, Dia yang memberikan nikmat kepada seluruh mahluk-Nya. Hanya Allah-lah yang patut disembah. Allah dengan kasih sayang-Nya memerintahkan seluruh manusia untuk sujud, tunduk dan patuh kepada-Nya, tapi manusia dengan segala sifat sombongnya kadang tidak atau belum mengerti makna dari perintah tersebut.

Allah Yang Maha Mulia dan Maha Kaya tidak memerlukan seluruh manusia untuk sujud kepada-Nya, karena apabila seluruh mahluk di muka bumi ini bersujud kepada-Nya, hal itu tidak menambah sifat mulia dan tidak pula menjadikan kerajaan-Nya semakin besar, karena memang hanya Allah-lah yang mempunyai kuasa yang paling besar dan luas. Dia-lah Sang Maha Raja yang tidak membutuhkan mahluk-Nya untuk membuat kerajaan-Nya besar.

Allah telah berfirman dalam satu hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku"

Subhanallah, Allah telah menyatakan bahwa Dia tidak memerlukan mahluk-Nya untuk membuat kerajaan-Nya semakin mulia. Manusia-lah yang membutuhkan Allah, manusia-lah mahluk lemah yang senantiasa membutuhkan karunia dan pertolongan dari-Nya. Setiap detik, setiap jam dan setiap saat manusia dalam keadaan miskin, bangkrut dan membutuhkan kekayaan-Nya. Maka mengapa masih ada manusia sombong yang mengatakan bahwa apa-apa yang dihasilkannya itu adalah murni dari hasil usahanya sendiri sehingga lupa atau sengaja melupakan diri untuk bersujud, bersyukur dan menyembah-Nya.

Salah satu wujud rasa syukur yang bisa dilakukan oleh manusia adalah sujud syukur yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Diriwayatkan dari Abi Bakrah bahwa Rasulullah saw apabila mendapatkan kabar yang menyenangkan, maka beliau tunduk sujud karena Allah [Sunan Abu daud 2/534].

Sujud syukur bagi beberapa orang mungkin telah melupakannya, atau malah bagi sebagian lain, sujud syukur ini begitu diumbar sehingga tempat dan kondisi tidak lagi diperhatikan sebagai kelayakan untuk melakukan sujud syukur. Misalnya, kita sering melihat ketika seorang penyanyi yang berpakaian serba mini yang ketika memenangkan sebuah perlombaan menyanyi, maka dia pun sujud syukur dan entah disadari atau tidak, auratnya pun terbuka. Astaghfirullah, kita berlindung kepada Allah dari sifat khilaf seperti itu.

Sujud adalah bentuk rasa syukur dan penghambaan manusia kepada Tuhannya yang paling Mulia. Banyak penelitian dari sisi ilmiah tentang manfaat sujud yang dikatakan semakin sering kita sujud maka akan membawa manfaat yang baik untuk sisi jasmani seorang manusia karena ketika sujud, bagian otak mendapatkan pasokan darah yang mengalir dengan lancar.

Terlepas dari shahih atau tidaknya penelitian tersebut, hendaknya manusia memahami bahwa ketika dalam posisi sujud, bagian belakang yang merupakan tempat kotor, berada diatas bagian kepala dan wajah. Posisi tersebut mengingatkan kita bahwa bagian kepala (pikiran) dan wajah manusia adalah tempat berkumpulnya bibit-bibit dosa, diantaranya adalah mata dan lidah. Bagian tersebut bisa menjadi bagian yang lebih kotor dibandingkan bagian belakang apabila tidak terjaga.

Maka sudah sepatutnya manusia bersujud sambil merasa malu, takut dan "menyembunyikan" wajahnya yang telah dikotori dan hina ketika sedang berkomunikasi dengan Tuhannya sambil terus memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan. Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya tanpa pamrih, atas setiap hembusan nafas dan atas semua yang telah ditetapkan bagi manusia. Sujudlah untuk meraih ridha-Nya, kenali dan dekati Dia, bukankah saat-saat manusia paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika bersujud ? dan juga inginkah kita menjadi teman dari seorang nabi kita yang mulia, Rasulullah saw di surga nanti ?.

Karena Rabi'ah ibn Malik al-aslami pernah bertanya sambil memohon kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, saya memohon kepadamu agar dapat menjadi temanmu di surga". Rasulullah saw berkata, "Apakah ada yang lainnya ?". Rabi'ah ibn Malik menjawab, "Cukup itu saja". Lalu Rasulullah saw pun bersabda, "Tolonglah aku untuk memperbanyak sujud".[HR. Muslim 1046, Abu Dawud 1320, an-Nasa'i 1136].


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami,
adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami),
mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya,
sedang mereka tidak menyombongkan diri.
[QS : As Sajdah 15]


Wassalaamu'alaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 2:47 AM, ,




Diskusi Kajian Islam

Review


Assalaamu'alaikum,


Terima kasih buat temen-temen yang kemarin hari Sabtu tanggal 26 November nyempetin dateng ke rumah Indra untuk mengikuti diskusi kajian Islam. Alhamdulillah kajian kemarin berjalan dengan lancar walaupun ada pergeseran waktu yang cukup signifikan tapi tetap ngga mengurangi bobot dari berbagai materi yang disampaikan ustadz Fauzi Nurwahid. Insya Allah diharapkan kedepannya bisa lebih on time mengingat waktu yang dimiliki ustadznya juga terbatas.

Materi-materi yang hari itu disampaikan mencakup tiga topik yang semula hanya satu yaitu tentang munakahat (persiapan pernikahan). Topik munakahat ini ternyata cukup mendapat sambutan yang meriah dan itu terbukti dengan cukup banyaknya pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan munakahat.

Topik yang kedua yaitu Tren Sinkretisme yang tampak sebagai fenomena yang begitu mengesankan dalam sejarah pemikiran agama, dulu maupun kini. Tren sinkretisme adalah suatu kecenderungan pemikiran yang berusaha mencampur dan merekonsiliasi berbagai unsur yang berbeda-beda (bahkan mungkin bertolak-belakang) yang diseleksi dari berbagai agama dan tradisi, dalam suatu wadah tertentu atau dalam salah satu agama yang ada (berwujud suatu aliran baru).

Di dalam materi itu dijelaskan mengenai efek dari kebudayaan atau tradisi yang beragam di Indonesia yang bercampur dengan nilai-nilai agama sehingga banyak terjadi distorsi atau kesalahpahaman mengenai mana yang bernilai ibadah dan mana yang bernilai tradisi. Contohnya seperti, acara tunangan, midodareni, sekatenan, tukar cincin dsb yang oleh sebagian umat Islam hal-hal tersebut dianggap bernilai ibadah dan tabu untuk dilewatkan.

Topik yang ketiga yaitu tentang Evaluasi Ramadhan, dimana disitu dijelaskan tentang apa yang bisa kita lakukan setelah Ramadhan berlalu dan bagaimana menciptakan atmosfir atau suasana yang kurang lebih sama dengan ketika Ramadhan. Juga dijelaskan bagaimana kita menumbuhkan rasa khauf (takut) kepada Sang Pencipta yang nantinya akan berdampak dengan timbulnya rasa al hubb (cinta) kepada-Nya, sehingga ibadah-ibadah yang kita lakukan semata bukan hanya untuk menunaikan kewajiban tetapi karena memang kita membutuhkan dan mencintai bentuk-bentuk ibadah itu untuk meraih ridha-Nya.

Insya Allah, pengajian berikutnya akan diadakan hari Minggu tanggal 11 Desember 2005 dan ustadz Fauzi Nurwahid sebagai narasumber. Syukron Jazaakumullah khair.


Wassalaamu'alaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 12:36 PM, ,




Kitab tafsir pertamaku

Cerita tentang kitab tafsir pertamaku


Assalamu'alaikum


Hari itu adalah hari Minggu yang sangat aku tunggu. Rencanaku hari minggu itu adalah pergi ke toko buku Walisongo di daerah Kwitang. Rencana yang memang telah aku buat semenjak bulan puasa kemarin tapi terus tertahan karena kesibukan di rismata dan i'tikaf. Aku memang punya semacam "ritual" hampir dua bulan sekali untuk mengunjungi toko buku itu atau daerah di sekitarnya untuk sekedar melihat-lihat. Karena di daerah sekitar toko buku Walisongo itu kalau hari Minggu sangat padat dengan para penjual buku emperan mulai dari buku-buku Islam sampai buku-buku umum yang tentu harganya akan sangat berbeda jauh dibanding ketika kita membeli buku di toko-toko buku besar. Kalau misalnya satu buku di Walisongo seharga 65 ribu, di emperan itu bisa kita beli seharga 35 ribu. Lumayan kan 30 ribunya lagi untuk keperluan lainnya :).

Dulu aku pernah membaca satu hadits yang bunyinya seperti ini,
"Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan orangtuanya." [HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra]. Aku tertarik dengan penafsiran tentang hal yang kedua yaitu ilmu yang bermanfaat, karena ternyata tafsir dari hal tersebut adalah ketika kita meninggalkan dunia ini dengan mewariskan ilmu kepada seseorang lalu seseorang itu membaca dan mengamalkannya lalu dia mengajarkannya lagi ke orang lain, maka pahala itu akan mengalir terus ke kita tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka, Subhanallah....

Berhubung manusia ini dhaif, banyak dosa dan ingin mencari tambahan pahala, maka aku niatkan hari itu aku ingin membeli buku yang selain untukku juga untuk orang lain, yaitu seorang teman di luar Indonesia yang memerlukan ilmu lebih banyak tentang Islam. Maka berangkatlah aku dengan sambil berpikir kira-kira buku apa ya yang cocok aku berikan ke dia
? Sampai di Kwitang di depan Walisongo, mataku mulai berburu di salah satu penjual buku emperan yang berukuran sekitar 2x5m. Seluruh sudut lapak aku telusuri untuk mencari buku-buku yang cocok untukku dan untuk temanku itu.

Tiba-tiba mataku tertahan pada kitab tafsir Ibnu Katsir yang telah lama aku incar tapi selalu saja tertahan untuk membelinya. Bukan apa-apa, kitab tafsir Ibnu Katsir yang berjumlah total 8 jilid itu harga satu jilidnya itu bisa membeli sekitar enam buku standard. Maka aku berpikir, nanti ajalah kitab itu aku beli kalau ada rezeki tambahan dan aku berjanji dalam hati, kitab itu akan aku bawa pulang kerumah suatu hari nanti, pasti !.

Mataku kembali "jelalatan" melihat berbagai buku-buku di emperan itu yang hampir semua buku itu seakan berkata
"Ndra, i know you're looking for me, so please take me home with you and i promise to treat you well". Ah bisa aja buku itu merayuku hehe. Setelah sekitar satu jam di emperan itu dan satu jam lagi di Walisongo, aku berhasil membawa pulang beberapa buku dan vcd Islami untukku dan temanku. Lalu aku segera meluncur kerumah temanku di daerah Kemang. Oh ya temanku ini sebenarnya sedang sekolah di luar Indo, tapi buku ini bisa aku titipkan ke ayah ibunya yang memang kebetulan punya rencana mengirim barang ke temanku itu.

Jam setengah empat aku sampai di rumah temanku di Kemang.
"Selamat sore om, saya Indra". Ayah temanku itu menyambut dengan ramah, "Oh iya iya silahkan masuk ndra, kita duduk di belakang aja ya supaya lebih santai". Sambil melintasi ruang tamu aku melihat banyak foto-foto keluarga terpampang dengan rapih di dinding. Ah itu dia foto temanku, lucu juga mengenakan kebaya biru dan disanggul. Hey ada juga yang sedang mengenakan kebaya putih dengan rambut disanggul juga. "Hm...beda sekali ya dia sekarang" pikirku, karena sekarang temanku itu sudah mengenakan jilbab.

Suasana di ruang belakang ternyata sejuk. Pohon-pohon dan rumput menghiasi taman belakang dan di pojok kanan ada aquarium dan di pojok lainnya ada kolam renang. Alhamdulillah suasana saat itu mendung, kalau ngga, mungkin aku udah minta izin untuk berenang :). Setelah mempersilakan aku duduk, pria ramah itu kembali masuk kedalam untuk memanggil istrinya yang tak lain adalah ibunda dari temanku. Setelah berkenalan sedikit, kami bertiga mulai terlibat dalam pembicaraan yang seru mulai dari cerita-cerita tentang temanku itu sampai kepada masalah-masalah agama.


"Aduh aku belum ashar"
, setelah berbincang-bincang sekitar satu jam tiba-tiba aku teringat kalau aku belum melaksanakan sholat ashar sedangkan waktu telah menunjukkan setengah lima sore. Aku teringat hadits tentang kemuliaan sholat ashar ini yang membuatku ingin bersegera untuk ashar, diriwayatkan oleh Jarir bin Abdullah al Bajali, Rasulullah saw bersabda : "Sungguh, kamu akan melihat Tuhanmu kelak di surga seperti kamu melihat bulan itu tanpa terhalang suatu apapun, maka jika kamu mampu, jangan sampai kamu terkalahkan oleh nafsumu untuk melaksanakan shalat shubuh sebelum matahari terbit dan shalat ashar sebelum matahari terbenam" [HR. Bukhari].

Tapi ada juga hadits lain yang semakin membuatku ingin menyudahi pembicaraan kami, diriwayatkan dari Abu Al Malih, Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar, maka gugurlah amalnya" [HR. Bukhari]. Wah aku ngga mau perjalananku kesini jadi sia-sia hanya karena gugur satu shalat asharku. "Maaf om, tante, saya numpang ashar dulu ya karena perjalanan Kwitang-Kemang tadi cukup memakan waktu, jadi saya belum sempet ashar dijalan"...

Setelah ashar di musholla atas dekat kolam renang, aku kembali ke tengah-tengah pasangan pria ramah dan wanita yang lembut ini. Kami terlibat lagi pembicaraan yang cukup panjang mulai dari tempat kuliahku, kerjaanku sampai ke masalah tasawuf yang cukup kontroversial itu. Tapi akhirnya waktu pulalah yang harus memisahkan. Jam saat itu menunjukkan pukul lima lewat lima belas menit, ini saatnya untuk pamit pulang. "Om, tante, saya permisi pulang dulu ya, waktu sudah semakin sore". Jujur,
padahal pembicaraan kami bertiga saat itu sedang seru-serunya tapi langit semakin gelap dan aku masih ada janji lain dengan kakakku dirumah. So i gotta go home.

"Mah, tolong ambilkan buku titipan yang warna hijau itu dong dikamar" pria ramah itu berkata kepada istrinya. Kurang dari semenit istrinya kembali membawa buku hijau yang dimaksud lalu menyerahkan buku itu kepadaku sambil berkata, "Ini buat kamu ndra".

Aku bengong dan....
"Maaf tante, ini apa ya ? saya ngga minta tukeran hadiah kok tante" kataku sambil senyum-senyum penuh tanda tanya. "Iya tante juga ngga minta tukeran hadiah kok, tapi ini tante ada amanah yang harus disampaikan ke kamu dan kamu harus terima karena kalau ngga nanti tante yang dosa lho karena dibilang ngga menyampaikan amanah, ayo ini diterima dong".

Hm, jelas aku ngga mau wanita yang baik hati dan lemah lembut itu berdosa gara-gara beliau ngga menyampaikan amanah temanku itu. Aku mengangguk tanda mengerti, lalu beliau menyerahkan buku berwarna hijau itu kepadaku dan aku lihat cover depannya...."Masya Allah, ini kitab tafsir Ibnu Katsir yang tadi aku lihat di Kwitang !", pekikku dalam hati. Kalau saja saat itu mereka berdua tiba-tiba hilang dari hadapanku dan meninggalkan aku sendirian, entah berapa ember haru aku habiskan.

Alhamdulillah ternyata Allah menginginkan kitab tafsir itu kubawa pulang hari ini juga dengan cara yang berbeda. Selama perjalanan pulang mataku banjir sambil ditelingaku terus terngiang suara Rashid Alfasy, qori favoritku, sedang melantunkan ayat dari surat Ar Rahmaan,
"Fa bi ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzibaan" (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?).......


Wassalamu'alaikum


[get this widget]

posted by Indra @ 5:15 AM, ,




Ramadhan telah berlalu

Yang telah berlalu


Mungkinkah mulut berucap jujur
Mungkinkah telinga mendengar bisikan malaikat
Mungkinkah hidung mencium senang mencium wangi kasturi
Mungkinkah mata memandang yang hak
Mungkinkah tangan menguasai secukupnya
Mungkinkah kaki melangkah ke puncak kebenaran
Mungkinkah hati menyimpan mutiara yang bersih
Mungkinkah tubuh ini kembali menghamba pada-Nya

Bukankah Allah SWT Maha segalanya
Diberinya kita selalu kesempatan
Ramadhan nan berkah gerbang pencucian diri
Akankah ada kesempatan kembali di tahun depan

Kumandang takbir bergema dipagi hari
Pertanda Ramadhan telah berlalu
Bergetar hati tangis terurai
Berharap diri kembali fitri
Hanya Allah Yang Maha Tahu

Taqobbalallahu Minna wa Minkum, Taqobbalallah Ya Karim
Semoga Allah membalas segala amal perbuatan kita


[get this widget]

posted by Indra @ 12:56 AM, ,