Site Network: Link | Link | Link | Blogger Skin 2.0

 

"Laysal fataa man yaqul : Hadzaa Abii. walakinnal fataa man yaqul: Ha ana Dza!"



Tentang hidayah

Tentang hidayah


Assalamualaikum wr wb

Hidayah, betapa mahalnya ia jika dibicarakan dalam rentang hidup anak manusia. Terlebih jika hidayah itu datang secara tiba-tiba, tanpa ada rencana dan tidak ada proses untuk mendapatkan yang direkayasa. la begitu saja datang lalu tergetarlah episode hidup yang penuh dengan taburan cahaya.

Hidayah Allah SWT itu tidak diberikan kepada manusia berdasarkan kedudukan, keluarga, pangkat, dan harta mereka. Melainkan hidayah dan cahaya Allah itu diberikan kepada orang yang dikehendaki oleh-Nya dan berhak untuk menerimanya. Hidayah Allah dikerahkan bagi orang yang memang mau mencarinya dan gemar untuk mendapatkannya.

Siapa saja yang diajarkan oleh Allah sebuah hidayah didalam hatinya, kemudian dia berjuang dengan sungguh-sungguh di jalan Allah, dia rela Allah sebagai Tuhannya, dan menjadikan Allah sebagai tujuannya, maka keridhaan-Nya telah dituangkan kedalam matanya dan Allah memberikannya suatu petunjuk.

Untuk mencapai hidayah itu bukan hanya dengan banyak beribadah, tetapi harus disertai dengan keimanan dalam hati. Bukanlah iman kalau hanya dengan menyendiri dan berangan-angan, tetapi iman adalah yang bersemayam di dalam hati dan di realisasikan dengan amal perbuatan. Kebanyakan orang yang ahli ibadah zaman sekarang ini salah persepsi ketika mereka mengira bahwa jalan untuk mencapai hidayah adalah dengan banyak beribadah. Sehingga, mereka mengada-adakan suatu ibadah yang tidak diajarkan oleh Allah dalam syari'atnya.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman :

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa dan adalah 'Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya... [QS 11:7]

Di ayat itu Dia tidak berfirman "yang paling banyak amalnya". Yang tepat adalah perbuatan atau amalan yang paling benar dan ikhlas. Seperti apakah yang paling benar dan yang ikhlas itu ? tentulah apabila keikhlasannya apabila didasarkan karena Allah saja dan kebenarannya adalah apabila mengikuti Sunnah Rasulullah saw.

Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa didalam hatimu ada keinginan untuk mendapatkan hidayah dan juga mengetahui apa yang tersembunyi di balik jiwamu bahwa kamu menginginkan-Nya. Kalau kamu bersungguh-sungguh mencari hidayah, pastilah Allah akan membukakan dan memberikan untukmu sesuatu yang tidak terlintas dalam hatimu. Janganlah di dalam kehidupan ini kamu kikir memberikan kemudahan, ilham, bimbingan, pemberian, cahaya dan keberkahan. Sesungguhnya Allah akan mendatangkan hidayah dari salah satunya.

Inilah keinginan yang besar dan keinginan yang sesungguhnya, yang tidak akan bisa di tandingi oleh keinginan untuk mendapatkan mobil, pekerjaan dan tempat tinggal dll. Sesungguhnya, semua keinginan itu akan terlihat murah kalau dihadapkan dengan keinginan yang mulia untuk mendapatkan hidayah. Hanya orang-orang merugi yang tidak mau menggenggamnya erat-erat setelah mendapatkannya....

Alhamdulillah, terima kasih Ya Rabb...


Allah,
Sangat dekat dengan kita

bahkan lebih dekat dengan urat leher kita

Adakah kau mengerti
tiap desah nafas adalah kasih sayang-Nya

Dia tlah memangilmu,

menegurmu dengan sangat dekat

memberimu surat cinta untuk dibaca


Jika selangkah saja kau mendekat pada-Nya

Dia akan mendekat padamu seribu langkah.....


Wassalamu'alaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 10:50 AM, ,




Cara-Nya menjawab doa

Cara-Nya menjawab doa


Assalamualaikum wr wb

Pernahkah anda berdoa ? di dalam rentang kehidupan anak manusia dimana pun pasti pernah berdoa. Berbagai macam permohonan pastilah pernah diajukan kepada Sang Maha Pengasih. Mulai dari memohon rezeki, jodoh, karier yang lancar dan lain-lain. Lalu pernahkah ketika anda berdoa dan anda merasa bahwa doa itu tidak manjur ?.

Doa itu sebenarnya sudah terjawab tapi karena nafsu dalam diri kita sudah melewati batas maka akan susah bagi seorang manusia untuk berpikir positif tentang hakikat doa. Padahal yang tahu yang terbaik buat kita sebagai manusia tentulah yang menciptakan kita. Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik untuk kamu, dan bisa jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk untuk kamu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui [QS 2:216]. Lalu apabila kesusahan menimpa manusia, dia berdoa kepada Allah dalam keadaan kembali kepada-Nya, kemudian apabila Allah memberikan nikmatnya, maka terlupakanlah apa yang pernah dimohonkan kepada-Nya.[QS 39:8]

Sejak sekitar tiga tahun yang lalu saya bergerak di bidang entertainment atau lebih tepatnya bergerak di bidang event organizer. Sebuah pekerjaan yang sangat menuntut waktu lebih dan tenaga ekstra. Tapi beberapa tahun belakangan, saya semakin merasa bahwa sepertinya ini tidak menjadi minat saya lagi. Idealisme saya telah berubah, cara pandang saya terhadap pekerjaan itu mulai terasa berbeda. Sampai pada saatnya saya memutuskan untuk mencari lapangan pekerjaan yang lain.

Beberapa hari yang lalu seorang teman mengajak untuk investasi di usahanya yang bergerak dalam bidang otomotif. Setelah berbicara panjang lebar dengan calon partner saya itu, ternyata nilai investasi ini tidak bisa dibilang kecil bahkan saya sempat mengatakan "tidak" walaupun dalam hati ini sebenarnya cukup bimbang karena "ladang" yang baru ini cukup menjanjikan dan insya Allah diridhai oleh-Nya. Saya pun berdoa agar dipilihkan yang terbaik dalam pekerjaan karena hanya Dia-lah Yang Terbaik, agar selalu ditunjukkan jalan yang benar karena cuma Dia-lah Yang Maha Benar dan yang terpenting adalah Dia ridha. Akhirnya saya pun memberanikan diri untuk berinvestasi ke teman saya itu dengan pembagian hasil yang diatur oleh teman saya itu. Istilahnya saya tahu beres saja.

Malamnya, saya mendapat message di friendster dari seorang teman saya yang lain yang menanyakan masalah syariah Islam dalam berbisnis. Entah ada angin apa tiba-tiba dia menanyakan hal seperti itu, do i look like pakar syariah or something ? no !. Tapi saya jadi penasaran untuk coba mencari tahu apa itu syariah Islam dalam berbisnis. Setelah berkelana di internet, akhirnya saya menemukan jawabannya lalu tanpa saya baca lebih detail, saya kirim ke teman saya itu. case closed.

Keesokan harinya calon partner saya menelpon dan mengatakan bahwa hitungan bagi hasil yang telah disepakati oleh kita berdua ternyata salah, tidak adil, hukumnya haram dan katanya lagi tidak sesuai dengan syariah Islam. Syariah Islam ? kata-kata ini mengingatkan saya dengan message di friendster tadi malam.

Saya coba buka lagi dan ternyata apa yang di tanyakan di message itu sama persis dengan apa yang dikatakan calon partner saya itu. Hanya berbeda di contoh kasusnya saja, tapi setelah saya baca lagi, jawaban yang saya temukan sewaktu berkelana di internet yang lalu saya berikan kepada teman saya itu ternyata sekarang menjadi jawaban bagi diri saya sendiri ! Alhamdulillah...

Beginikah cara-Nya menjawab doa seorang hamba ? Sungguh Dia adalah Maha Jenius dalam memberikan jawaban dari arah yang tidak pernah bisa kita duga. Maha Benar Al-Imran 119, ketika ada kalimat "...Innallaaha 'aliimum bi dzaatish shuduur"....

Sesungguhnya Rabb kalian Yang Mahasuci lagi Mahatinggi itu Mahamalu lagi Mahamulia, Dia malu terhadap hamba-Nya jika sang hamba mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu mengembalikan keduanya dalam keadaan kosong tidak dikabulkan
[HR. Abu Dawud no.1448, at-Tirmidzi no.3556, Ibnu Majah no.3865]

Wassalamualaikum wr wb


[get this widget]

posted by Indra @ 10:54 PM, ,




Belajar dari mereka

Belajar dari mereka




Assalamualaikum,

Setiap hari Jumat sore ibu saya mengadakan pengajian di rumah yang dikhususkan untuk anak-anak yatim piatu dengan umur sekitar tujuh sampai tujuhbelas tahun. Rata-rata mereka berasal dari yayasan yatim piatu di belakang rumah. Rata-rata mereka menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal diwaktu mereka masih sangat kecil dan ada beberapa juga yang ditinggal cerai lalu anaknya dititipkan ke neneknya. Lalu neneknya itu menitipkan ke ibu saya agar bisa ikut mengaji dirumah. Tidak jarang pula ada orang tua dari kampung belakang rumah yang ikut menitipkan anak-anaknya untuk supaya bisa bergabung dan belajar mengaji.

Kalau ditotal, jumlah mereka mungkin ada sekitar duapuluh anak. Jumlah yang cukup untuk membuat suasana rumah seperti dipasar setiap Jumat sore :). Sebelum pak ustadznya hadir biasanya mereka bermain dan berlarian di belakang rumah sambil berteriak-teriak. Maklumlah namanya juga anak kecil. Bahkan ada beberapa yang pakaiannya sudah kotor duluan sebelum pelajaran mengajinya dimulai.

Kadang-kadang saya sering mengintip kegiatan mereka belajar mengaji. Biasanya saya mengintip dari jendela kamar ibu saya yang letaknya berdekatan dengan mereka. Memperhatikan gerak-gerik dan perangai mereka kadang-kadang membuat saya tersenyum, karena ada-ada saja tingkah yang mereka lakukan disaat pak ustadz sedang mengajar yang anak yang lain.

Hari Jumat kemarin cuaca dirumah saya sangat mendung dan gelap. Gerimis pun sedikit-sedikit mulai berjatuhan ke bumi, terlihat tanaman di halaman mulai basah. Satu persatu anak-anak itu mulai datang dari pintu belakang dan berlarian agar tidak terkena hujan. Setelah semua berkumpul, barulah pelajaran dimulai. Itu tandanya saya pun bisa "nyolong" pelajaran lagi :).

Pelajaran yang saya dapat dari pengajian anak-anak yatim itu, tanpa kehadiran orangtua disisi mereka, mereka tidak kehilangan semangat hidup untuk tetap belajar. Saya sering melihat dan mendengar beberapa dari mereka yang mengaji dengan susah dan terbata-bata dalam membaca al Qur'an tapi tetap dibarengi sikap tenang dan sabar walaupun seringkali di tegur oleh pak ustadz karena ada kesalahan membaca. Semangat mereka dalam mempelajari agama Islam cukup membuat hati ini terenyuh dan menyadari betapa beruntungnya saya yang sedari kecil oleh orangtua saya dikenalkan dan dibacakan surat cinta dari Tuhan itu. Alhamdulillah.

Dengan segala kekurangan yang mereka miliki, mereka tetap mempunyai semangat yang tinggi dalam mempelajari ilmu Islam. Malu rasanya bagi yang mempunyai segala kelebihan dan fasilitas dalam mencari dan mempelajari ilmu Islam tapi tidak digunakan. Saya banyak belajar dari mereka dan mereka adalah "guru" saya yang selalu memberikan motivasi dalam mendapatkan pelajaran. Pelajaran yang mungkin akan terus membekas dan menjadikan kita agar terus bersemangat dalam mengenal agama yang dianut sejak lahir ini supaya agama ini tidak hanya menjadi semacam status di ktp, tapi juga status di hati dan pikiran. Semoga Allah ridha...

Wassalamualaikum.


[get this widget]

posted by Indra @ 3:54 AM, ,




Surat cinta dari-Nya

Tentang surat cinta dari-Nya


Dr. Tariq Al Suwaidan dalam penelitiannya menemukan beberapa hal yang disebut dalam al-Quran mempunyai persamaan dengan lawannya.Perkataan lelaki disebut sebanyak 24 kali dalam surah-surah tertentu.Disebut juga sebanyak 24 kali perkataan wanita dalam keseluruhan al-Quran.

Seterusnya dalam penelitian beliau, hal lain juga didapati berjumlah yang sama.Perkataan Dunia disebut sebanyak 115 kali dan Akhirat juga 115 kali; perkataan Malaikat 88 kali dan Syaitan juga 88 kali; Hidup 145 kali dan Mati 145 kali; Zakat 32 kali, Barakah juga 32; Berfikir 49, Nur 49, dan Penderitaan 114, "Kesabaran" juga 114 kali.

Lebih menakjubkan, perkataan sholat muncul sebanyak lima kali,perkataan "bulan" sebanyak 12 kali dan "hari" terdapat sebanyak 365 kali.Mungkin kalau ingat bahwa Rasulullah itu adalah seorang yang ngga bisa membaca dan menulis dan bahkan beliau adalah seseorang yang buta huruf, akan susah untuk diterima dengan tingkat keimanan yang tidak seberapa terhadap Islam.

Penemuan ini juga sekaligus menepis beberapa pandangan orang bahwa Al Quran yang ada sejak sekitar 1400 tahun yang lalu adalah bukan kalam Allah SWT...

Para scientist luar mengakui bahwa terdapat banyak kebenaran di Al Quran :

"We're talking about 1400 years ago, you have some illiterate person making profound statements that are amazingly accurate, of a scientific nature..." [Persaud, Professor of Pediatrics and Child Health, University of Manitoba Canada]

"I think it seems to me very, very mysterious, almost unbelievable. I really think if what you have said is true, the book is really a very remarkable book, I agree." [Siaveda, Professor of Marine Geology, Japan]

"In the last three years, I became interested in the Qur'an... From my studies and what I have learned throughout this conference, I believe that everything that has been recorded in the Qur'an fourteen hundred years ago must be the truth, that can be proved by the scientific means" [Tejasen, Dean of the faculty of Medicine, University of Chiang Mai]

Dan inilah kata-kata yang membuat saya semakin yakin dan terharu yang disampaikan oleh Profesor Tejasen setelah selama tiga tahun mencoba mempelajari surat cinta dari Allah itu :

"I think this is the time to say La ilaha illa Allah, there is no god to worship except Allah (God), Muhammad rasoolu Allah, Muhammad is Messenger of Allah..."

Alhamdulillah Dia berkenan mengirimkan surat-Nya ke saya....


"Wa yuriikum aayaatihii fa ayyaa aayaa-tillaahi tunkiruun"
Dan Dia memperlihatkan ayat-ayat-Nya kepada kamu, maka ayat-ayat Allah manakah yang kamu ingkari ?
[QS:Al Mu'min 81]


[get this widget]

posted by Indra @ 6:13 AM, ,




Diskusi & Kajian Islam

Berdiskusi dan Mengkaji


Alhamdulillah, diskusi & kajian Islam dirumah saya tanggal 19 Juni 2005 berlangsung dengan lancar dan diskusi ini dihadiri oleh mas Iwan mewakili kubu multiply, Nita mewakili kubu friendster dan temen-temen yang lain.Maksudnya mas Iwan ini saya kenal lewat multiply lalu tertarik untuk ikutan, begitu juga dengan Nita yang saya kenal lewat friendster.Insya Allah persahabatan kita tetap dilandasi semangat untuk mempelajari Islam lebih dalam.Amin

Acara ini saya buka dengan beberapa topik pembukaan yaitu tentang mengapa saya tertarik untuk membuat acara diskusi dan kajian seperti ini.Ketertarikan ini tidak lain karena akhir-akhir ini saya sering melihat betapa Islam sekarang ini hanya menjadi semacam stempel saja dan seperti hanya budaya ikut-ikutan hanya karena orang tua dan nenek moyang kita Islam maka kita ikutan, tanpa mencari tahu sendiri esensi dari Islam itu.Kurangnya pemahaman esensi beribadah dalam Islam pun membawa pengaruh cukup besar dalam kehidupan seseorang, maka tidak heran ketika ada seseorang yang taat menjalankan shalat lima waktu tapi ruang batinnya tetap merasa "kosong" dan mudah untuk goyah.

Pengetahuan tentang ilmu agama yang dianut sejak lahir pun kadang dirasa sangat kurang dan bahkan ada beberapa yang tidak mendapatkan samasekali dan ini bisa membuka pintu-pintu yang sering digunakan penganut paham aliran yang menyimpang dari Al Qur'an dan As Sunnah untuk menyuntikkan doktrinnya.Tentang cara mendapatkan ilmu, Rasulullah pernah bersabda, "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ilmu itu didapatkan dengan cara belajar, dan kepahaman diperoleh dengan cara memahami, dan jika Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang maka Dia akan menjadikannya sebagai orang yang ahli fiqih" [HR.Thabrani].

Pemahaman tentang ilmu-ilmu yang merupakan fondasi Islam seperti Al Qur'an dan ilmu hadist sangat diperlukan untuk menangkal berbagai macam pemikiran orientalis yang semakin berusaha membuat Islam jauh dari fondasi dasar yaitu Qur'an dan As Sunnah.Bagi saya pribadi, saya melihat kalangan yang berusia 20-35an sangat rentan untuk disusupi pemikiran semacam ini, oleh karena itu diskusi kajian Islam ini saya adakan lebih kepada target umur tersebut.Berbeda dengan generasi yang lebih tua, pemahaman mereka tentang Islam kemungkinan besar sudah mantep dan tidak mudah untuk goyah.

Pembicara di diskusi ini adalah Drs.H.M.Fauzi Nurwahid, anggota dari komisi pendidikan dan dakwah PERSIS.Setelah selesai pembukaan, beliau memulai sesi pertama yaitu menceritakan sejarah Islam, Rasulullah saw dan kisah-kisah para sahabat.Dari situ bergulir ke masalah hadits dan pengertian dasar ilmunya, lalu bergulir lagi kepada masalah perkawinan.Perkawinan ? iya, karena kebetulan dari yang hadir ada yang baru tiga bulan menikah, yaitu Ivan dan Bella, dan juga diantara kita ada yang berniat untuk menyempurnakan setengah dari agama Islam.Alhamdulillah, semoga bisa dapet jodoh yang seperti di ungkapkan Ust.Fauzi, yaitu utamakanlah dalam mencari pasangan itu dilihat dari ketaatan beribadahnya.Setelah itu seperti biasa, sesi terakhir adalah tanya jawab.Alhamdulillah semua mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mengganjal di hati.

Mudah-mudahan yang kemarin hadir bisa mendapatkan manfaat dari diskusi dan kajian Islam tersebut.Amin


"Jika seseorang memperbaiki keislamannya, maka untuk setiap kebaikan yang dilakukannya akan ditulis sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, sedangkan untuk setiap keburukan yang dilakukannya hanya ditulis satu"
[HR.Bukhari]


[get this widget]

posted by Indra @ 1:41 AM, ,




Pernahkah kita berpikir...

Pernahkah...

Pernahkah kita berpikir...
tuk lepaskan satu kata dari bibir ini
bukan hanya pada saat terpuruk
dan terjungkal dalam lubang yang begitu dalam
tapi juga dalam sebuah jaman keemasan

Pernahkah kita berniat...
tuk tekukkan kaki diatas sebuah sajadah lusuh
yang tlah lama hanya tergantung disamping ranjang
sujud kepada-Nya dan mengucap ampun
atas apa yang terjadi
menitikkan airmata dalam setiap kata
yang akan terangkai menjadi sebuah DOA

Ya ALLAH......
kukeluarkan sesuatu dari bibir ini
sebuah kata, rasa syukurkan pada-Mu
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah
atas tulang-tulangku yang tlah Kau bentuk menjadi sebuah rangka
atas nama yang Kau beri lewat hati ibu bapak kami
dan atas makna hidup yang kami arungi
dulu, sekarang dan masa datang.

Alhamdulillah.....


[get this widget]

posted by Indra @ 3:04 PM, ,




Terima kasih kepada cinta

Terima kasih kepada cinta


Cinta datang,
bawa sejuta makna pada diri ini

Memporak porandakan kebencian
dan kebekuan yang telah lama mati

Sinaran cinta itu memberikan setitik cahaya
agar aku terus teringat kepada cintaNya

Canda tawa cinta,
buat ku yakin akan diri yang penuh arti

Terima kasih kepada cinta,
yang telah datang dan pergi

semakin buat ku mengerti cintaNya
yang tak lekang oleh masa....



[get this widget]

posted by Indra @ 2:29 PM, ,




Sungguh indah....

Sungguh indah...


Hari Jumat kemarin saya bertemu kembali dengan temen-temen lama.Hampir sekitar 2 tahun saya ngga ketemu mereka, karena mungkin sibuk dengan pekerjaan masing-masing.Mereka ada empat orang yang kesemuanya temen saya sewaktu di smp al-azhar kemandoran.Dan dulu mereka juga temen jalan dan temen disaat jaman jahiliyah.Yap dulu mereka temen ngedrugs bareng, ke club bareng, get high bareng dsb...

Hari Jumat itu kita memang janjian ketemu karena pengen tau kabarnya masing-masing.Kita ketemu di masjid At Taqwa di Jakarta Selatan supaya bisa sekalian jumatan disana.Kata-kata pertama yang mereka ucapkan ke saya ketika pertama ketemu yaitu "Assalamualaikum".Satu kata yang terasa asing di telinga.Saya ingat terakhir ketemu mereka itu di Bliss, sebuah club di kawasan Gatot Subroto, dan pada saat itu kata salam itu sama sekali tidak ada.

Setelah pembukaan yang sedikit mengherankan, kita berlima menuju satu tempat dimana di tempat itu diadakan dialog kajian islam di wisma bhayangkari.Ini pun sebenarnya hal yang sedikit mengherankan, karena yang kami bicarakan selama di perjalanan yaitu tidak lain topiknya adalah tentang islam.Pembicaraan dimulai tentang apa yang sudah mereka lakukan untuk belajar lebih banyak tentang islam, agama yang mereka anut sejak lahir tapi mereka sendiri tidak pernah menggalinya dan baru tertarik untuk menggali lebih dalam ketika mereka sudah hidup selama 24 tahun, sama seperti saya.

Acara kajian islam itu berakhir jam 6, dan setelah itu kita melanjutkan obrolan di nasi goreng bhakti blok s sambil makan malam.Di tempat nasi goreng itu pun yang kami bicarakan tidak lepas dari islam.Topik yang menyangkut fiqih ibadah, aqidah, syariah, ilmu hadist, buku-buku islam sampai tokoh-tokoh islam dibahas tuntas di tempat nasi goreng itu.Otak saya dipaksa memutar balik tentang topik-topik yang biasa kami bicarakan dulu, yang ngga jauh-jauh dari manna house atau bliss, rave party mana yang akan kita datangi dsb....sangat bertolak belakang.

Dan terlihat dari pembicaraan yang kami lakukan, masing-masing teman saya itu punya minat yang berbeda dalam islam.Teman saya yang bernama Oji lebih memilih untuk mendalami ESQ (Emotional Spiritual Quotient) atau semacam pengembangan diri yang sesuai dengan rukun islam.Yang namanya Ade punya minat dalam mempelajari sirah nabawiyah atau kisah-kisah kehidupan para nabi dan sahabat.

Lalu teman saya Obby, punya minat yang sama dengan saya yaitu mempelajari lebih dalam tentang syariah, aqidah dan hadist, bahkan kita berdua ternyata mempunyai kitab-kitab yang sama, yang ditulis oleh Nashirrudin Albani, muhadist abad 20.Ngga heran waktu saya membicarakan tentang hadist bukhari, dia dengan sigap memberikan hadist-hadist yang menjadi favorit dia di kitab hadist bukhari itu.Bahkan kadang-kadang saya dibuat tercengang dengan kefasihannya melafazkan hadist itu dalam bahasa arab !."Subhanallah...apa yang terjadi dengan temen-temen saya ya ?!".Itu yang terucap dalam hati saya begitu kami mulai tenggelam dalam topik pembicaraan yang semakin dalam.Saya sampai ngga enak sendiri karena beberapa pasang mata di tempat nasi goreng itu seringkali melihat ke arah kami berlima karena saking serunya pembicaraan kami...

Waktu sudah semakin malam dan setelah maghrib berjamaah di masjid terdekat, kita ngobrol lagi di tangga masjid.Masing-masing menceritakan tentang perjalanannya mencari Tuhan yang dulu sempat mereka hilangkan, sampai akhirnya mereka menemukan kembali Tuhan mereka yang sebenarnya selalu ada dan sangat dekat, sedekat urat leher mereka itu.

Setelah masing-masing menceritakan pengalamannya, akhirnya kita saling berpamitan.Seperti biasa, kita salam-salaman dan Obby, salah seorang yang paling sensitif diantara kami, menutup pertemuan itu dengan kata-kata "Subhanallah...indah sekali ya kita bisa dipertemukan lagi sama Allah dan dengan suasana yang jauh berbeda, mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah dan tetap menjadi teman di dunia dan akhirat..." lalu airmata Obby mengalir dan membuat kami berlima larut dalam suasana haru...

Sungguh indah...


"...In dhalaltu fa innamaa adhillu 'alaa nafsii wa inih tadaitu fa bi maa yuuhii ilayya rabbii innahuu samii'un qariib" [QS: Saba'50]


[get this widget]

posted by Indra @ 2:23 AM, ,