Site Network: Link | Link | Link | Blogger Skin 2.0

 

"Laysal fataa man yaqul : Hadzaa Abii. walakinnal fataa man yaqul: Ha ana Dza!"



Belajar dari mereka

Belajar dari mereka




Assalamualaikum,

Setiap hari Jumat sore ibu saya mengadakan pengajian di rumah yang dikhususkan untuk anak-anak yatim piatu dengan umur sekitar tujuh sampai tujuhbelas tahun. Rata-rata mereka berasal dari yayasan yatim piatu di belakang rumah. Rata-rata mereka menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal diwaktu mereka masih sangat kecil dan ada beberapa juga yang ditinggal cerai lalu anaknya dititipkan ke neneknya. Lalu neneknya itu menitipkan ke ibu saya agar bisa ikut mengaji dirumah. Tidak jarang pula ada orang tua dari kampung belakang rumah yang ikut menitipkan anak-anaknya untuk supaya bisa bergabung dan belajar mengaji.

Kalau ditotal, jumlah mereka mungkin ada sekitar duapuluh anak. Jumlah yang cukup untuk membuat suasana rumah seperti dipasar setiap Jumat sore :). Sebelum pak ustadznya hadir biasanya mereka bermain dan berlarian di belakang rumah sambil berteriak-teriak. Maklumlah namanya juga anak kecil. Bahkan ada beberapa yang pakaiannya sudah kotor duluan sebelum pelajaran mengajinya dimulai.

Kadang-kadang saya sering mengintip kegiatan mereka belajar mengaji. Biasanya saya mengintip dari jendela kamar ibu saya yang letaknya berdekatan dengan mereka. Memperhatikan gerak-gerik dan perangai mereka kadang-kadang membuat saya tersenyum, karena ada-ada saja tingkah yang mereka lakukan disaat pak ustadz sedang mengajar yang anak yang lain.

Hari Jumat kemarin cuaca dirumah saya sangat mendung dan gelap. Gerimis pun sedikit-sedikit mulai berjatuhan ke bumi, terlihat tanaman di halaman mulai basah. Satu persatu anak-anak itu mulai datang dari pintu belakang dan berlarian agar tidak terkena hujan. Setelah semua berkumpul, barulah pelajaran dimulai. Itu tandanya saya pun bisa "nyolong" pelajaran lagi :).

Pelajaran yang saya dapat dari pengajian anak-anak yatim itu, tanpa kehadiran orangtua disisi mereka, mereka tidak kehilangan semangat hidup untuk tetap belajar. Saya sering melihat dan mendengar beberapa dari mereka yang mengaji dengan susah dan terbata-bata dalam membaca al Qur'an tapi tetap dibarengi sikap tenang dan sabar walaupun seringkali di tegur oleh pak ustadz karena ada kesalahan membaca. Semangat mereka dalam mempelajari agama Islam cukup membuat hati ini terenyuh dan menyadari betapa beruntungnya saya yang sedari kecil oleh orangtua saya dikenalkan dan dibacakan surat cinta dari Tuhan itu. Alhamdulillah.

Dengan segala kekurangan yang mereka miliki, mereka tetap mempunyai semangat yang tinggi dalam mempelajari ilmu Islam. Malu rasanya bagi yang mempunyai segala kelebihan dan fasilitas dalam mencari dan mempelajari ilmu Islam tapi tidak digunakan. Saya banyak belajar dari mereka dan mereka adalah "guru" saya yang selalu memberikan motivasi dalam mendapatkan pelajaran. Pelajaran yang mungkin akan terus membekas dan menjadikan kita agar terus bersemangat dalam mengenal agama yang dianut sejak lahir ini supaya agama ini tidak hanya menjadi semacam status di ktp, tapi juga status di hati dan pikiran. Semoga Allah ridha...

Wassalamualaikum.


[get this widget]

posted by Indra @ 3:54 AM,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home