Menanti pagi
Tuesday, July 11, 2006

Wahai rembulan bijak,
temanilah jiwa masam ini
melewati garangnya rahang malam.
Tak kusadari kini diri terjauh dari malaikat pagi
Malam ini hanya ingin kucumbui kain turki
Biarlah semua memandang seakan menerkam
Biarlah mereka mengaum dan menerjang
Diri ini akan tetap berdiri kelu termangu
Menanti pagi menunggu pasti
Duhai pekat,
akankah satu saat kau tampakkan wujudmu
Ceritakanlah rahasia manusia
yang selalu mereka sembunyikan padamu,
sebagai bekal diri menapaki senja
menuju kiblat-Nya.....
*Pamit ya and wish me luck...









[get this widget]
posted by Indra @ 2:10 AM, No comment,