Site Network: Link | Link | Link | Blogger Skin 2.0

 

"Laysal fataa man yaqul : Hadzaa Abii. walakinnal fataa man yaqul: Ha ana Dza!"



Yang sedang berbahagia

Assalamu'alaikum,


Rasanya sudah lama juga ya saya ngga nulis-nulis lagi di blog. Memang ada beberapa kegiatan yang mungkin harus diprioritaskan setelah beristri :). Tapi saya mengerti bahwa itu bukan alasan untuk ngga nulis. Ada beberapa kabar menggembirakan dari istri saya Nina.

Seperti yang yang temen-temen liat gambar disamping ini, insya Allah ini adalah calon mujahid/mujahidah nya Indra dan Nina :D. Umurnya baru dua bulan tapi udah banyak tingkah, salah satunya suka bikin Nina mual-mual alias morning sick hehehe. Tapi ngga papa, itu artinya kata dokter normla-normal aja. Sebenernya kehamilan Nina ini sudah saya duga semenjak sebulan yang lalu. Soalnya saat itu Nina sudah mulai mengeluh mual tapi ngga sesering sekarang.

Alhamdulillah setelah saya check pakai testpack hasilnya bergaris dua alias positif hamil. Saat itu adalah setelah kita sholat subuh, lalu Nina memberikan kabar gembira bahwa dirinya positif hamil. Perasaan saya saat itu campur aduk antara kaget, gembira dan khawatir. Saat itu perasaan yang paling dominan adalah perasaan khawatir, khawatir dari segi finansial dan juga kekhawatiran apakah saya bisa menjadi ayah yang baik dan contoh yang baik bagi anak saya nanti. Dulu diawal pernikahan kami memang sempat membuat semacam perjanjian untuk menunda kehamilan atau ber-KB sampai kami mempunyai rizki yang cukup. Tapi kami teringat bahwa hal itu tidak dibenarkan oleh Allah. Inilah yang Allah katakan dalam al Qur'an :

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar" [QS al-Israa:31]

Lalu Allah juga berfirman, "Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" [QS Hud: 6]

Kalau binatang saja yang derajatnya lebih rendah dibanding manusia saja oleh Allah diberikan rizki, apalagi kita manusia yang diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi ini. Setelah kami mentafakuri dua ayat tersebut maka tidak ada alasan untuk sengaja menunda kehamilan tanpa uzur tertentu dan bukan Allah namanya kalau Dia menciptakan hamba-Nya tanpa memberi jalan keluar bagi setiap permasalahan yang dialami hamba-hamba-Nya. Alhamdulillah penjualan kebab saya sedikit demi sedikit meningkat, apalagi setelah saya coba buka di kantin sebuah sma dekat rumah. Peningkatan ini cukup signifikan yaitu hampir tiga kali lipat dari penjualan di tempat awal saya buka warung kebab. Subhanallah, Allah memang Maha pemberi rizki. Akhirnya kekhawatiran itu pun perlahan memudar dan yang kami lakukan sekarang adalah mempersiapkan mental dan tingkah laku kami agar bisa menjadi teladan bagi anak kami nanti.

Kita pun sekarang punya kebiasaan baru, yaitu memperdengarkan murattal ayat-ayat al Quran yang ada di handphone di perut Nina. Memang saya belum menemukan penelitian ilmiah tentang ini. Tapi kalau peneliti-peneliti di barat sana bilang bahwa lagu-lagu klasik semacam Mozart bisa membuat anak cerdas, lalu kenapa hal itu tidak digantikan dengan yang lebih sarat nuansa Islamnya ? Justru sebagai muslim, menurut saya program pendidikan agar sang anak menjadi anak yang shalih itu bukan dimulai ketika anak sudah bisa berjalan atau bicara tetapi dimulai semenjak Allah meniupkan ruh kepada janin di hari ke 120. Inilah yang membuat saya dan Nina tertarik untuk membuat program kecil-kecilan kepada sang janin. Duh aku makin cinta kamu istriku ! :)

Kalau saya sih memang ada cita-cita untuk supaya si anak nanti bisa menjadi seorang hufaz atau penghafal al Qur'an dan dan menjadi seorang ulama. Tapi Nina punya keinginan lain yaitu supaya si anak bisa menjadi orang sukses dan kuliah di perguruan tinggi negri yang bonafid. Kami ambil jalan tengah yaitu nanti rencananya sang anak S1 nya di perguruan tinggi umum lalu S2nya melanjutkan ke jurusan agama, dan program inilah yang sudah dijalankan di IIUM - ISTAC (International Islamic University of Malaysia - International Institute of Islamic Thought and Civilization). Sebuah program Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang digagas oleh Syed M. Naquib Al-Attas. Wah belum apa-apa udah jauh banget nih ya ngayalnya hehehehe :D. Saya dan Nina mohon doanya saja ya semoga semuanya berjalan dengan lancar :).

Akhirnya tiada doa yang sering saya panjatkan dalam sholat melainkan, Rabbi habli minas shalihiin...Ya Rabb-ku anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang yang shalih [QS Ash-Shaaffaat: 100]

Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yuniw waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa...Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk mata dan jadikanlah kami imam bagi orang yang bertakwa.


Wassalamu'alaikum


[get this widget]

posted by Indra @ 1:05 PM,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home