Site Network: Link | Link | Link | Blogger Skin 2.0

 

"Laysal fataa man yaqul : Hadzaa Abii. walakinnal fataa man yaqul: Ha ana Dza!"

Seperti Di Sinetron...

Gak disangka2, hari Rabu 26 Januari kemarin ketemu seorang kawan lama jaman2 'perjuangan' dulu.Reputasinya dulu sama sekali gak ada yg bisa di banggakan.Pemakai drugs...iya, pembohong...iya, maling....iya.Dan keluarga dulu sempet jadi korbannya, jam meja di ruang tamu tiba2 raib begitu dia bertamu dan dia pun sempet menghilang dari lingkungan.Yah pokoknya begitulah keadaannya dulu...

Dia nyolek bahu waktu mau masuk tempat wudhu dan dia kearah keluar.Setelah cerita panjang lebar ternyata dia sudah beristri dan beranak satu.Dia cerita sambil dengan bangga menunjukan foto istri dan anaknya...

Obrolan berlanjut setelah Dzuhur, dan ternyata pekerjaan dia skrg adalah berdagang roti kebab di pelataran parkir mesjid itu.Gak akan aneh dengan dia berdagang kebab kalo ngga ngeliat kehidupannya dia dulu bahwa dia berasal dari keluarga sangat berkecukupan.Mobil pun dia ada 3 dan tiap anak dapat bagian.Tiap malam minggu dia juga suka nongkrong dgn temen2 mobilnya.Intinya adalah dulu dia ngga pernah kesusahan...

Berdiri disamping gerobak roti kebabnya sambil membakar rokok sampoerna nya dan dia pun mulai bercerita kenapa semuanya bisa berubah 180 derajat.Dimulai dari cerita ibunya yg meninggal, keterlibatan dia dgn drugs, broken home, ayahnya bangkrut dan tukang kawin sampai akhirnya pelan2 semua barang di rumahnya ngga ada yg tersisa sama sekali karena dia perlu uang untuk membeli keperluan nya dia dengan drugs.Ayahnya pun memutuskan pindah dr rumah itu dan tinggal bersama istri barunya...

Cerita pun semakin seru ketika dia secara sadar minta maaf atas apa yang udah dia lakukan dulu di rumah...mencuri barang2.Dia keliatan sangat gak nyaman dan selalu menundukan kepala.Bahkan ketika sadar kalo kedatangan ke masjid itu sekalian mau jemput ibu, dia semakin linglung...jujur gak bisa ngomong banyak saat itu.Yang keluar dari mulut saat itu hanyalah kata2 yg mungkin terdengar klise yaitu...."sabar ya, mungkin memang harus begini jalannya"...

Serba salah memang, ketika di bibir ini akan terucap kata2 nasehat, tiba2 di hati ini teringat bahwa pernah jadi seperti dia...diam adalah yang terbaik saat itu...

Tanpa bermaksud sensitif atau gimana, setelah keluar dari pelataran parkir itu, pikiran terus berkecamuk.Seakan ngga percaya apa yg barusan diliat...perjalanan pulang pun diiringi dengan penuh kesunyian di dalam mobil....dam di dam...


[get this widget]

posted by Indra @ 3:14 AM,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home